LAPORAN PRAKTIKUM
FISIKA DASAR
PENENTUAN HAMBATAN LISTRIK DENGAN HUKUM OMH
Oleh
Arum Meta Mega Sari
NIM 131810301006
LABORATORIUM FISIKA DASAR
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2014
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Hukum
ohm adalah suatu pernyataan bahwa besar arus listrik yang mengalir melalui
sebuah penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensiall yang
diterapkan atau juga menyatakan bahwa besar arus yang mengalir pada suatu
konduktur pada suhu tetap sebanding dengan beda potensial antara kedua
ujung-ujung konduktor. Sebuah benda penghantar dikatakan mematuhi hokum ohm
apabila nilai resistansinya tidak bergantung terhadap besar dan polaritas beda
potensial yang dikenakan kepadanya atau dikenakan terhadap benda tersebut.
Dengan
melakukan praktikum ini kita dapat mengetahui dan mempelajari antara tegangan
dan kuat arus pada suatu rangkaian dan dapat digunkan untuk mengetahui sebuah
hambatan listrik tanpa harus menggunakan alat yang dinamakan ohmmeter. Karena
dengan mempelajari praktikum ini kita dapat mengetahui dan mengerti
kelistrikan.
Percobaan
kali ini dilakukan dengan 4 tahap yaitu yang pertama menduga nilai hambata
dalam rangkaian seri dapat dimulai dengan menyusun rangkaian listrik dan
menaikkan tegangan dari tegangan minimum sampai tegangan maksimum. Lalu cata
besar tegangan dan arus setiap terjadi perubahan. Percobaan yang kedua yaitu
dimulai dengan menyusun rangkaian listrik, tegangan listrik berada pada posisi
maksimum. Catat setiap perubahan yang terjadi setiap 3 menit, sehingga
didapatkan 5 pasang data pengamatan. Percobaan yang ketiga yaitu menduga nilai
hambatan pada rangkaian parallel dimulai dengan menyusun rangkaian listrik
dengan memakai hambatan yang sama pada percobaan a selanjutnya lakukan prosedur
2 dan 3 seperti percobaan a diulangi percbaan ini hanya dengan mengubah posisi
voltmeter dan ampermeter. Percobaan yang terakhir yaitu menduga besar panas
disipasi pada hambata berangkaian parallel. Pada percobaan yang keempat
dilakukan seperti pada percobaan kedua.
1.2
Rumusan
masalah
Adapaun
rumusan masalah pada praktikum penentuan hambatan listrik dengan hukum ohm ini
adalah
1. Bagaimana
cara menentukan besar hambatan listrik suatu resistor dengan bantuan hukum omh?
2. Bagaimana
cara menentukan panas disipasi pada suatu resistor dengan bantuan hukum omh?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan yang diperoleh pada praktikum penentuan hambatan listrik dengan hukum
ohm adalah
1. Dapat
menentukan besar hambatan listrik suatu resistor dengan bantuan hukum omh
2. Dapat
menentukan panas disipasi pada suatu resistor dengan bantuan hukum omh
1.4
Manfaat
Adapun
manfaat yang diperoleh dari praktikum penentuan hambatan listrik dengan hokum
ohm adalah bisa memanfaatkan pengetahuan ini dalam kehidupan sehari-hari.
Misalnya listrik pada lampu, alat-alat rumah tangga dan elektronik serta
pabrik-pabrik. Bisa mengetahui dan memahami rangkaian listrik yang lebih cocok
dipasang dalam rumah adar biaya listrik bisa lebih hemat dan bisa mengetahui
berapa besar arus yang harus dialirkan agar lampu bisa menyala dengan terang.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Hambatan
atau resistansi berguna untuk mengatur besarnya kuat arus listrik yang mengalir
melalui suatu rangkaian listrik. Hambatan listrik dipengaruhi oleh 3 faktor
yaitu panjang, luas dan jenis bahan. Hambatan berbanding lurus dengan panjang
benda, seamkin panjang maka semakin besar hambatannya. Hambatan berbanding
terbalik dengan luas penampang benda, semakin luas penampangnya maka semakin
kecil hambatannya. Hambatan juga berbanding lurus dengan jenis benda (hambatan
jenis), semakin besar hambatan jenisnya maka semakin besar hambatan benda itu.
Secara matematis dapat ditulis
R = ………………(2.1)
dimana adalah hambatan jenis (ohm/m), L adalah
panjang benda (m) dan A adalah luas
penampang (m2) (Nurdianingrum, 2011).
Bila suatu penghantar diberikan beda potensial yang
berbeda diantara kedua ujungnya, maka dalam penghantar itu akan timbul arus
listrik. Besarnya kuat arus yang melalui penghantar ini tergantung pada besar
kuat medan listrikya€. Sedangkan sifata hantaran bahan dinyatakan dengan (
R = ………………(2.2)
(Purwandari,
2013).
Pada percobaan kuatu arus dan
tegangan pada keempat rangkaian yang dilakukan harus menggunakan hambatan yang
sama agar dapat diketahui perbandingan kuat arus dan tegangan yang timbul dari
keempat rangkaian tersebut. Dengan demikian juga dapat diketahui perbandingan
kalor masing-masing. Perbansingan kalor tersebut diperoleh dari dari perhitungan hasil tegangan dan arus listrik.
Rp pada
rangakian parallel
………………. (2.3)
Rp
pada rangkaian seri
Rp = R1 + R2 + R3………………(2.4)
Gambar
2.1 simbol rangkaian untuk sebuah tahanan R= 1/V
Dan P = V.I = I2R= V2/R
(Sumber : Silaban, 1995).
Jika resistor-resistor
itu parallel, maka arus yang melalui resistor tidak sama. Tetapi selisih
potensial diantara terminal-terminal setiap resistor harus sama dan sebanding
dengan V. umunya arus yang melalui resistor yang berbeda karena muatan
terakumulasi atau terkuras keluar dari titik a, maka arus total I sama dengan
jumlah ketiga arus dalam resistor.
………………. (2.5)
Resistor-resistor
parallel ditambahakn secara terbalik karena arus dalam sriap resistor sebanding
dengan tegangan dan berbanding terbalik dengan hambatan (Young, 2003).
Rangkaian
seri listrik adalah rangkaian listrik dimana input suatu komponen berasal dari
output koponen lainnya. Hal ini menyebabkan rangkaian listrik dapat
menghambat/menghemat biaya. Kelemahan
rangkaian listrik seri adalah jika salah satu komponen dicabut atau
rusak maka komponen yang lainnya tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Jika salah satu lampu dicabut atau rusak maka lampu yanga lainnya juga akan
ikut padam. Rangkaian seri adalah rangkaian yang arusnya mengalir hanya pada
satu jalur. Dalam rangkaian seri arus I akan sama dalam semua rangakian
tersebut. Hokum ohm dapat diterapkan untuk keseluruhan rangkaian seri atau
untuk bagian-bagian rangkaian secara sendiri-sendiri (Gussow, 2004).
Fungsi
utama hokum aohm adalah digunakan untuk mengetahui hubungan tegangan dan kuat
arus serta dapat digunkan utnuk menentukan suatu hambatan beban listrik tanpa
menggunakan ohmmeter. Kesimpulan akhir hokum ohm adalah semakin besar sumber
tegangan maka semakin besar arus yang dihasilkan. Kemudian konsep yang serng
salah digunkan adalah hambatan listrik dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus
lisrik. Konsep ini salah karena besar kecilnya hambatan listrik tidak
dipengaruhi oleh besar tegangan dan arus lisrik tetapi dipengaruhi oleh panjang
penampang dan jenis bahan ( Nurdianingrum, 2011).
BAB
3. METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat dan bahan
Adapun alat dan bahaan yang digunakan
pada percobaan penentuan hambatan listrik dengan hokum ohm adalah
1. Catu
daya DC : sebagai sumber arus listrik
2. Voltmeter : untuk mengukur tegangan listrik
3. Ampermeter : untuk mengukur kuat arus listrik
4. R
100 Ω / 5 W : sebagai hambatan
5. Connector : penghubung suatu perangkat dengan
perangkat lainnya
6. Kabel-kabel : untuk menghubungkan kutub positif dan
kutub negative dalam rangkaian listrik
7. Stopwatch : untuk menghitung waktu yang dibutuhkan
3.2 Desain pecobaan
Adapun desain percobaan pada percobaan penentuan hambatan listrik dengan
hukum ohm adalah
Gambar
3.1 Rancangan percobaan (a) dan (b) rangkaian seri, (c) dan (d) rangkaian
paralel
(Sumber
: Petunjuk praktikum fisika dasar, 2013).
3.3 Langkah kerja
Adapun langkah kerja pada percobaan penentuan hambatan listrik dengan
hukum ohm adalah
3.3.1
Menduga nilai hambatan dalam rangkaian
seri
1. Rangkaian
listrik disusun seperti gambar (a).
2. Tegangan
dinaikkan dari tegangan minimum ke tegangan maksimum secara bertahap pada
sumber tegangan untuk mengatur besar arus yang diluar.
3. Besar
tegangan dan arus pada voltmeter dan ampermeter setiap terjadi perubahan dicatat,
sehingga didapatkan minimal 5 pasang data tegangan dan arusnya.
4. Percobaan
seperti di atas untuk gambar (b) diulangi, dengan hambatan yang sama.
3.3.2
Menduga besar panas disipasi pada
hambatan berangkaian seri
1. rangkaian
disusun seperti gambar (b)
2. tegangan
listrik pada sumber tegangan berada pada posisi maksimum
3. nilai
tegangan (V) dan arus (I) pada voltmeter dan ampermeter setiap interval 3 menit
dicatat, sehingga di dapat 5 pasang data pengamatan.
3.3.3 Menduga nilai hambatan pada rangkaian
paralel
1. rangakaian
listrik disusun seperti gambar (c) dengan tetap memakai hambatan yang sama
seperti pada percobaan 3.3.1
2. prosedur
2 dan 3 dilakukan seperti pada percobaan 3.3.1
3. percobaan
diulangi untuk gambar (d) dengan tetap memakai hambatan yang saamaa, hanya mengubah
posisi voltmeter dan ampermeter.
3.3.4 Menduga besar panas disipasi pada hambatan
berangkaian paralel
1. rangakaian
disusun seperti pada gambar (d)
2. prosedur
seperti pada percobaan 3.3.2 dilakukan.
3.4
Analisi
data
Adapun analisis data percobaan pada percobaan penentuan hambatan listrik dengan
hukum ohm adalah
P
= =
E
= =
I
=
I
=
P
= atau w = I2. R. t
Dengan,
W : energy kalor yang diubah dari energy
listrik (J)
R : hambatan kawat (ohm)
t : lamanya arus listri melewati
penghantar (s)
P : daya listrik (watt)
Ralat
:
1. Besar
panas disipasi
W = V. i. t
2. Ralat
untuk beda potensia
=
3. Ralat
untuk R
R =
4. Ralat
waktu
nst
5. I
=
K = I – 100
AP = 1 – log
BAB
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Adapun hasil
dalam praktikum penentuan hambatan listrik dengan hokum ohm
adalah
1. Pada
rangkaian seri (A)
No.
|
V
|
I
|
R
|
(R- Ṝ)
|
|
1.
|
6.75
|
0.095
|
71
|
0.62
|
0.38
|
2.
|
6.9
|
0.098
|
70.4
|
0.02
|
0.0004
|
3.
|
7
|
0.098
|
71.4
|
1.02
|
1.04
|
4.
|
6.9
|
0.099
|
69.7
|
-0.68
|
0.46
|
5.
|
6.8
|
0.098
|
69.4
|
-0.98
|
0.96
|
Ṝ= 70.38
|
= 2.8404
|
∆R = 0.84
I = 1.19%
K = 98.81 %
AP = 3
B.
No.
|
V
|
I
|
R
|
(R- Ṝ)
|
|
1.
|
13.4
|
0.037
|
362.2
|
0.9
|
0.81
|
2.
|
13.5
|
0.0375
|
360
|
-1.3
|
1.69
|
3.
|
13.5
|
0.0375
|
360
|
-1.3
|
1.69
|
4.
|
13.4
|
0.037
|
362.2
|
0.9
|
0.81
|
5.
|
13.4
|
0.037
|
362.2
|
0.9
|
0.81
|
Ṝ= 361.3
|
= 5.81
|
∆R =1.2
I = 0.3 %
K = 99.7 %
AP = 3
Panas disipasi
No.
|
V
|
I
|
t
|
W
|
||
1.
|
13.6
|
0.037
|
180 s
|
90.58
|
-180.5
|
32580.3
|
2.
|
13.6
|
0.038
|
360 s
|
186
|
-85
|
7225
|
3.
|
13.6
|
0.038
|
540 s
|
279
|
7.94
|
63
|
4.
|
13.6
|
0.037
|
720 s
|
362.3
|
91.24
|
8324.7
|
5.
|
13.5
|
0.036
|
900 s
|
437.4
|
166.34
|
27668
|
271.056
|
75861
|
∆W = 137.7
I = 50.8 %
K = 49.2 %
AP = 1
2. Pada
rangkain paralel (C)
No.
|
V
|
I
|
R
|
(R- Ṝ)
|
|
1.
|
5.5
|
0.085
|
64.7
|
-0.88
|
0.774
|
2.
|
5.6
|
0.084
|
66.7
|
1.12
|
1.254
|
3.
|
5.5
|
0.084
|
65.5
|
-0.08
|
0.0064
|
4.
|
5.5
|
0.084
|
65.5
|
-0.08
|
0.0064
|
5.
|
5.5
|
0.084
|
65.5
|
-0.08
|
0.0064
|
Ṝ= 65.58
|
= 2.0472
|
∆R =0.72
I = 1.09 %
K = 98.91 %
AP = 3
D.
No.
|
V
|
I
|
R
|
(R- Ṝ)
|
|
1.
|
12.6
|
0,088
|
143.18
|
-0.42
|
0.18
|
2.
|
12.5
|
0.086
|
145.35
|
1.75
|
3.06
|
3.
|
12.6
|
0,088
|
143.18
|
-0.42
|
0.18
|
4.
|
12.6
|
0.086
|
143.18
|
-0.42
|
0.18
|
5.
|
12.6
|
0.086
|
143.18
|
-0.42
|
0.18
|
Ṝ= 143.6
|
= 3.78
|
∆R =0.972
I = 0.67 %
K = 99.33 %
AP = 3
Panas Disipasi
No.
|
V
|
I
|
t
|
W
|
( W- W)
|
|
1.
|
12.5
|
0.086
|
180 s
|
193.5
|
-379.86
|
144293.6
|
2.
|
12.5
|
0.085
|
360 s
|
391.68
|
-181.68
|
33007.6
|
3.
|
12.5
|
0.084
|
540 s
|
567
|
-6.36
|
40.45
|
4.
|
12.6
|
0.084
|
720 s
|
762.048
|
188.7
|
35607.7
|
5.
|
12.6
|
0.084
|
900 s
|
952.56
|
392.2
|
143792.64
|
573.36
|
327034.99
|
∆R = 285.9
I = 45 %
K = 55 %
AP = 1
4.2
Pembahasan
Dalam
praktikum ini membahas tentang hukum omh. Hukum omh menyatakan bahwa suatu
konduktor logam pada suhu konstan perbandingan antara perbedaan potensial ∆V
anatara dua titik dari konduktor dengan arus listrik yang melalui konduktor
tersebut adalah konstan. Dari pernyataan tersebut dapat menjelaskan bagaimana
cara menentukan besar hambatan listriksuatu resistor. Yaitu dengan cara
mengukur tegangan dan arus listrik yang mengalir dalam suatu rangkaian.
Kemudian, menghitung besar hambatan listrik dengan cara mengalikan besar tegangan
dengan besar arus listrik. Dari hasil perhitungan hambatan pada rangkaian seri
A diperoleh besar hambatan rata – rata sebesar 70.38%. sedangkan pada rangkaian
seri B diperoleh nilai hambatan rata – rata sebesar 361.3Ω dengan tingkat
ketelitian sebesar 99.7%. dan untuk rangkaian paralel diperoleh nilai hambatan
rata – rata sebesar 65.58Ω dan pada D nilai hambatan rata – ratanya sebesar
143.6Ω dengan tingkat ketelitian masing – masing 98.91 % dan 99.33%.
Dan
untuk mengukur besar panas disipasi dalam suatu rangkaian dapat diperoleh
dengan cara mengalikan besar tegangan besar arus listrik dan waktu yang
digunakan. Hali itu dikarenakan hubungan antara tegangan, arus listrik dan lama
waktu berbanding lurus dengan besar panas disipasi. Jika tegangan dinaikkan
maka nilai arus listrik akan naik begitu pula lama waktu juga akan lebih banyak
dan panas disipasi yang diperoleh juga akan meningkat.
Dari hasil perhitungan diperoleh besar panas
disipasi pada rangkaian seri sebesar 271.056 W dengan tingkat ketelitian sebesar
49.2%. dan pada rangkaian paralel diperoleh nilai panas disipasi rata – rata
sebesar 573.36W dengan tingkat ketelitian sebesar 55%.
5.1
Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam praktikum
ini adalah
1. untuk
mencari besar hambatan dapat menggunakan hukum omh yaitu
V = I.R
2. untuk
mencari besar panas disipasi dengan cara menggunakan hukum omh yaitu W = V.I .t
5.2
Saran
Hendaknya
praktikan lebih menguasai materi dan jangan melakukan praktikum secara tergesa
– gesa dan dalam melakukannya harus teliti agar tidak terjadi kesalahan.
DAFTAR
PUSTAKA
Gussow, M.2004.Dasar-dasar teknik
listrik.Jakarta:Erlangga.
Nurdianingrum,A.2011.Laporan Hukum Ohm.Bandung:Fisika
FMIPA ITB.
Purwandari,2013.Petunjuk Praktikum
Fisika Dasar. Jember : Universitas Jember.
Young.2003.Fisika Universitas.
Jakarta:Erlangga.