Oleh
Arum Meta Mega Sari
NIM 131810301006
LABORATORIUM
MATEMATIKA DASAR
JURUSAN
MATEMATIKA
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
JEMBER
2013
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fungsi, dalam istilah matematika
adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang
lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan
kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi
dengan baik.” Konsep
fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika
dan setiap ilmu
kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan",
"peta", "transformasi", dan "operator"
biasanya dipakai secara sinonim. Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa
saja (kata, orang, atau objek lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran
matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan domain dan
kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x), yang
menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih
besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
Pengetahuan
tentang fungsi sangat penting bagi kehidupan,
karena dengan pengetahuan fungsi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari
hari. Contohnya untuk memecahkan soal – soal fisika juga ada yang mambutuhkan
metode fungsi, dan tidak hanya itu,
metode fungsi juga di butuhkan dalam pelajaran ekonomi. Contohnya, untuk
memperkirakan keuntungan maksimum dapat digunakan fungsi kuadrat dalam
menyelesaikannya.
1.2
Rumusan
Masalah
a. Bagaimana
aturan penulisan metode fungsi dengan aplikasi maple?
b. Bagaimana
menentukan daerah asal dan daerah hasil dengan aplikasi maple?
1.3
|
a. Mengetahui
aturan penulisan metode fungsi dengan aplikasi maple?
b. Mengetahui
menentukan daerah asal dan daerah hasil dengan aplikasi maple?
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
Fungsi, dalam istilah matematika
adalah pemetaan setiap anggota sebuah himpunan
(dinamakan sebagai domain) kepada anggota himpunan yang
lain (dinamakan sebagai kodomain). Istilah ini berbeda pengertiannya dengan
kata yang sama yang dipakai sehari-hari, seperti “alatnya berfungsi
dengan baik.” Konsep
fungsi adalah salah satu konsep dasar dari matematika
dan setiap ilmu
kuantitatif. Istilah "fungsi", "pemetaan",
"peta", "transformasi", dan "operator"
biasanya dipakai secara sinonim. Anggota himpunan yang dipetakan dapat berupa apa
saja (kata, orang, atau objek lain), namun biasanya yang dibahas adalah besaran
matematika seperti bilangan riil. Contoh sebuah fungsi dengan domain dan
kodomain himpunan bilangan riil adalah y=f(2x), yang
menghubungkan suatu bilangan riil dengan bilangan riil lain yang dua kali lebih
besar. Dalam hal ini kita dapat menulis f(5)=10.
Suatu fungsi
f adalah suatu aturan korespodensi (padanan) yang menghubungkan setiap obyek x
dalam satu himpunan, yang disebut daerah asal, dengan sebuah nilai tunggal f
(x) dari suatu himpunan kedua. Himpunan ini yang diperoleh secara demikian
disebut daerah hasil fungsi.
|
Contoh 1.y =
3x + 2, mendefinisikan sebuah hubungan antara variabel x dan y. Jadi apabila x
= 0, 1, 2 maka masing – masing y = 2, 5, 8.
Variabel
bebas dan variabel tidak bebas yaitu variabel yang nilainya (di dalam contoh
diatas adalah x) disebut variabel bebas. Sedangkan variabel lainnya yang
ditentukan (y) disebut variabel tidak bebas. Sehingga dapat dinyatakan y
tergantung dari x.
Notasi
fungsi untuk memberi nama fungsi dipakai sebuah huruf tunggal seperti f (atau
g). Maka f(x), yang dibaca “f dari x” atau “f pada x”, menunjukan nilai yang
diberikan oleh f terhadap x. Jadi jika f (x) = - 4, maka :
f(2) = - 4 = 4
f(-1) = - 4 =
-5
Sebarang
huruf bisa digunakan dalam notasi fungsi : jadi g(x), h(x), F(x) dan sebagainya
mewakili fungsi dari x.(Purcell, 2003).
2.1 Komposisi
fungsi
f komposisi
g dapat dinyatakan dengan f o g (dapat juga dibaca ”f bundaran g” ). (f o g)(x)
= f(g(x)) (g dimasukkan ke f)
|
a. Sifat-Sifat Komposisi
Fungsi :
1. Tidak bersifat komutatifà(f o g)(x) ≠ (g o f)(x)
1. Tidak bersifat komutatifà(f o g)(x) ≠ (g o f)(x)
2. Asosiatif à (f o (g o h))(x) = ((f o g) o h)(x)
3. Terdapat
fungsi identitas I(x) = xà(f o I)(x) =
(I o f)(x) = f(x)
2.2 Invers Fungsi
Jika
digambar dalam koordinat cartesius, grafik invers fungsi merupakan pencerminan
dari grafik fungsinya terhadap garis y = x
Sifat-Sifat Invers Fungsi:
Sifat-Sifat Invers Fungsi:
1.
(f–1)–1(x) = f(x)
2.
(f o f–1)(x) = (f–1 o f)(x) =
I(x) = x, I = fungsi identitas
3.
(f o g)–1(x) = (g–1 o f–1)(x)
|
b. Mencari invers fungsi
- Nyatakan persamaan fungsinya y = f(x)
- Carilah x dalam y, namai persamaan ini dengan x = f–1(y)
- Ganti x dengan y dan y dengan x, sehingga menjadi y = f–1(x), yang merupakan invers fungsi dari f.
2.3 Fungsi Linear
Grafik dari fungsi linear, y = ax + b atau px + qy
+ r = 0 berbentuk garis lurus.
Karena grafik dari
fungsi linear berbentuk garis lurus, selanjutnya fungsi linear kita sebut
sebagai persamaan garis lurus. Contoh-contoh dari persamaan garis lurus lainnya
adalah y = x – 6, y = 3x – 7, 2x + 4y
– 1 = 0, dan 3x – 8y + 8 = 0. Karena kita telah mengetahui bentuk
dari grafiknya, kita tidak perlu untuk memplot banyak titik untuk menggambar
grafiknya. Kita hanya perlu memplot 2 titik saja. Mengapa demikian? Karena
dengan 2 titik berbeda, kita dapat melukis garis lurus yang melalui titik-titik
tersebut.
Misalkan kita akan melukis
grafik dari 2x + 3y + 9 = 0. Kita tentukan 2 titik yang memenuhi
persamaan tersebut. Apabila kita pilih x = 0, kita mendapatkan y
= –3. Bagaimana jika kita memilih x = –3? Ya, kita mendapat y = –1.
Sehingga persamaan garis tersebut melalui titik-titik (0, –3) dan (–3, –1).
Berikut ini grafik dari persamaan 2x + 3y + 9 = 0.
|
BAB 3. METODELOGI
3.1 Alat dan Bahan
a. Komputer
/ laptop
b.
Software
3.2 Prosedur
a. Nyalakan
PC
b. Buka
Software
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari
hasil praktikum kali ini, diperoleh hasil bahwa untuk mendapatkan hasil
perhitungan tentang fungsi ada beberapa cara aturan penulisannya yaitu seperti
biasa pertama kali kita ketikkan restart kemudian tanda titik koma (;). Dalam
praktikum ini dipelajari beberapa aturan penulisan tentang fungsi yaitu
diantaranya: fungsi eksponen, fungsi logaritma, fungsi trigonometri, fungsi
hiperbolik dan polinomial.
1.
Fungsi eksponen
Dalam penulisan fungsi eksponen yaitu dengan
cara mengetikkan huruf e kemudian jika ingin dipangkatkan yaitu dengan cara
memberi tanda caping kemudian ketikkan akan dipangkatkan berapa dan terahir
tambahkan tanda titik koma. Contoh: e^x;.
Atau dengan cara exp^2;. Untuk
perkalian atau pembagian fungsi eksponen aturannya sama seperti praktikum
aljabar minggu lau. Contoh :
Ø 2*e(3/2);
Ø
2*(e^2)*e^(2*x);
2. Fungsi
logaritma
Dalam
penulisan fungsi logaritma yaitu dengan cara mengetikkan log kemudian basisnya
dengan cara menambahkan kurung siku lalu tanda titik koma. Sedangkan penggunaan
tanda buka kurung digunakan sebagai besar log yang akan dicari. Contoh:
Ø log[10];
Ø log[2];
Ø
log[2](4);
Ø Log[2](4);
3.
Fungsi Trigonometri
Dalam aturan penulisan fungsi
trigonometri sama seperti biasanya yaitu dengan cara mengetikkan sin, cos,
arcsin atau arccos terlebih dahulu kemudian buka kurung lalu ketikkan besaran
yang akan dicari lalu tutup kurung, kemudian tanda titik koma. Contoh :
Ø
|
Ø cos(x);
Ø arcsin(x);
Ø arccos(x);
Ø sin(30);
Dan untuk memperoleh hasil berupa bentuk desimal
yaitu dengan cara menambahkan kata evalf di bagian depan kemudian ketikkan
seperti diatas. Atau dengan cara evalf
kemudian buka kurung tanda persen (%) tutup kurung lalu jangan lupa
tanda titik koma. Tanda persen tersebut menganalisis data diatasnya. Contoh:
Ø evalf(sin(30));
Ø sin(45);
Ø evalf(%);
4. Fungsi Hiperbolik
Dalam aturan penulisan fungsi hiperbolik
yaitu sama dengan aturan penulisan pada fungsi trigonometri, hanya bedanya pada
fungsi hiperbolik ditambahkan huruf h setelah sin , cos, arccos, atau arcsin
kemudian ketikkan besaran yang akan dicari nilainya lalu tanda titik koma.
Contoh:
Ø sinh(x);
Ø cosh(x);
Ø arcsinh(x);
Ø arccosh(x);
Jika ada sebuah nilai a, maka aturan penulisannya
yaitu dengan cara ketikkan a kemudian tanda titik dua, lalu samadengan setelah
itu masukkan nilainya. Sedangkan untuk menjabarkan nilai tersebut kedalam
bentuk persamaan dengan cara ketikkan expand buka kurung simbol persen atau
huruf a. Contoh:
Ø
|
Ø expand(a);
Ø expand(%);
Sedangkan
untuk menyederhanakan suatu persamaan dengan cara:
Ø simplify(a);
Ø simplify(x^2-6*x+9);
Ø simplify(x^3-2*x^2+4*x+3);
Dan
untuk memfaktorkan aturan penulisannya dengan cara:
Ø factor(b);
Ø factor(x^3+x^2+3*x);
Sedangkan untuk memperoleh nilainya dengan cara
ketikkan solve atau jika ingin bentuk desimal yaitu dengan cara ketikkan
fsolve. Bedeanya dengan solve yaitu jika hsilnya berupa akar maka diperoleh
hasil tetap berupa akar. Sedangkan jika fsolve hasil yang diperoleh adalah
nilai dengan bentuk desimal. Contoh:
Ø W:=x^2-3;
Ø fsolve(W);
Ø solve(W);
Dan untuk mencari nilai polinomial yaitu dengan cara
ketikkan polynomial kemudian titik dua lalu samadengan setelah itu masukkan
persamaannya. Contoh:
Ø polynomial:=24*x^5+105*x^4-10*x^2+17*x-10;
|
Ø fsolve(polynomial,x=-5..5);
Dan jika ingin memperoleh nilai dari dua persamaan
dengan cara subtitusi, cara ini seperti perhitungan manual dengan cara
eliminas. Contoh:
Ø c:=4*x^3+5*x-9;
Ø d:=2*x-5;
Ø subs(x=d,c);
Dan hal yang perlu diingat yaitu ketikkan restart
setiap akan mendefinisikan nilai baru agar hasilnya tidak terpengaruh oleh data
sebelumnya.
BAB 5. PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Dari
hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa perhitungan limit menggunakan aplikasi
maple memiliki beberapa aturan yaitu pemfaktoran, penyelesaian suatu persamaan,
penyederhanaan, subtitusi dan lain - lain. Yang didalam penggunaanya harus
teliti agar tidak terjadi kesalahan.
5.2
Saran
Hendaknya praktikan lebih menguasai materi dan jangan
melakukan praktikum secara tergesa – gesa dan dalam melakukannya harus teliti
agar tidak terjadi kesalahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar